Wednesday, February 27, 2008
Sunday, February 24, 2008
REVIEW epilog cinta Dari Indonesia
AWAL kelahiran EPILOG CINTA, saya mulai sedar sesuatu, peminat novel tidak suka dengan sad ending. Peminat novel juga tidak suka sesuatu yg ruwet, bahasa yg agak puitis... tapi saya redha aje sebab itu novel pertama.. saya pun lama tak menulis, dan waktu menulis epilog cinta saya lakukan mengikut gerak hati saya dan juga berdasar pengalaman yg terlalu tohor dlm dunia penulisan.. respon yg sering saya terima waktu itu.. epilog cinta agak berat utk target audiens alaf21.. tak apalah.. selepas tu saya cuba sesuatu yg lebih ringan, maka lahirlah Moga Kau Mengerti..
Malam ni, lebih kurang jam 11.21 mlm, saya sebenarnya baru sampai dari melaka.. menghadap pc dengan badan yg letih.. tetiba aje tangan gatal google Epilog Cinta.. dlm byk byk yg muncul, saya terpegun menatap komen dan review blogpraya.multiply.com
Mula mula baca rasa janggal dan aneh bahasanya.. badan yg letih buat kepala saya slow berfikir.. kemudian baru saya perasan.. eh, ni review dari indonesia! terima kasih pada blogpraya... teruskan membaca novel kami dari malaysia... terima kasih praya!
Diawali & diakhiri di bulan Rajab, bulan kekasih Allah....
Malam ni, lebih kurang jam 11.21 mlm, saya sebenarnya baru sampai dari melaka.. menghadap pc dengan badan yg letih.. tetiba aje tangan gatal google Epilog Cinta.. dlm byk byk yg muncul, saya terpegun menatap komen dan review blogpraya.multiply.com
Mula mula baca rasa janggal dan aneh bahasanya.. badan yg letih buat kepala saya slow berfikir.. kemudian baru saya perasan.. eh, ni review dari indonesia! terima kasih pada blogpraya... teruskan membaca novel kami dari malaysia... terima kasih praya!
Diawali & diakhiri di bulan Rajab, bulan kekasih Allah....
Cerita cinta di 3 zaman: Karimini (1940-an), Karmila (1960-an) & Adilla (abad 21).
Cinta yg mereka alami berbeda.
Karmini tetap menikah pd Daeng Amir, walau ditentang. Namun tdk berlaku pd anaknya, Karmila.
Di tengah suasana mencekam akan kehadiran tentara Jepang, Karmila lahir. Sebagai anak tertua, walaupun seorang perempuan, ia memegang tanggung jawab, membantu keuangan keluarga dgn mengajar, walau tetap sekolah malam. Dalam perjalanan malam itulah cinta Aidit & Mila berawal.
Bagai tdk mau melawan 2 kali pd orangtuanya, kali ini Karmini mengikuti, dan akhirnya Karmila menikahi pilihan keluarganya. Penderitaan pun berawal disini. Namun Mila bertahan demi Adilla.
Sejarah berbalik, Adilla justru menjadi sosok yg tidak mau begitu saja tunduk pd laki2. Bagai mendendam pd sang ayah, ia pun mendekati laki2 hanya sebgai kesenangan. Pd awalnya Hizairi tdk menyerah, namun profesi Dilla sbg model akhirnya membawa mereka pd suatu konflik, dunia yg berbeda...'modelling & akademik'.
Cerita mana yg dipilih Adilla.... Karmini, Karmila, ataukah ceritanya sendiri??
***********************************************************************************************
KAtA PRaYa: Layak dpt bintang 5!!!! Siap2 tissu yg banyak kalo baca! Makin udah mau TAMAT justru makin deras....
Jangan ngerasa 'basi' dulu ngebaca sinopsisnya yg tentang kawin paksa. Atau terkesan terlalu 'tua' dgn latar cerita di era 1940an atau 1960an..
Justru ini daya tariknya. Gaya pacaran tahun '60an memang cuma ditampilkan di awal2 novel, tapi dalem bgt!!!
Di zaman Adilla, diselipkan jg cerita sbg model, kehidupan di kampus, selain konflik bersama Hizairi, dan sama sekali nggak ada yg basi & cengeng! Percakapan antara Dilla & teman se-apartemennya Mia berasa 'kita' bgt....(jd inget kalo lg curhat2an sama temen kost, shopping bareng...)
Satu lagi kekhasannya.. di setiap BAB diawali dgn pantun. Benar2 perpaduan keren antara modern & sastra lama. TOP!!!
Subscribe to:
Posts (Atom)